September 08, 2010

Akhlak Islami



Akhlak Islami tampaknya semakin hari semakin pudar, etos Akhlak Islam ini sulit di aplikasikan karena memang tidak dijadikan standar baku dalam pendidikan modern khususnya bagi umat Islam di Indonesia.
Cukup bagi kita sebuah ayat Al-Qur'an yang mengukapkan kemulian akhlak/perangai Nabi Saw. dan hal ini sebenarnya menjadi acuan pentingnya mengaplikasikan akhlak mulia minimal semampu kita.

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

" Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. AL-Qalam: 4)

I. APA AKHLAK ITU ?

Akhlak adalah suatu keinginan yang ada di dalam jiwa yang akan dilakukan dengan perbuatan tanpa intervensi akal atau pikiran. Menurut Al Ghazali akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang menjadikan ia dengan mudah tanpa banyak pertimbangan lagi. Versi lainnya mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah:
1. Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa seseorang, dan telah menjadi kepribadiannya.
2. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa dipikir terlebih dahulu. Ini berarti bahwa saat melakuakan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan bisa saja dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur dan gila.
3. Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbutan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan sendiri.
4. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau bersandiwara.
5. Akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena keikhlasan semata-mata karena Allah, bukan karena dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian.

Contohnya seseorang yang terbiasa makan dan minum dengan tangan kirinya, maka dimanapun, dan dalam keadaan bagaimanapun ia akan spontan makan dan minum menggunakan tangan kirinya. Orang yang terbiasa menjelekan orang lain (ghibah), tajassus (mencari-cari kesalahan orang lain), dan lainnya, maka dimanapun berada mereka tidak akan berubah, meskipun di dalam mesjid, atau di masjidil Haram sekalipun.

II. Perbedaan Antara Akhlak Islam, Etika dan Moral

Etika adalah salah satu cabang dari filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia untuk menentukan nilai perbuatan tersebut. Sedangkan justifikasi baik buruknya suatu perbuatan, parameternya adalah akal pikiran. Sedangkan moral berarti baik atau buruknya satu perbuatan dan kelakuan seseorang yang akhirnya menjadi adat istiadat masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut diketahui bahwa baik buruknya suatu tindakan, secara moral hanya bersifat lokal.
Penggunaan istilah etika, moral, norma ataupun nilai sering disamakan dengan istilah akhlak, namun jika diteliti ternyata antara etika, moral maupun akhlak terdapat perbedaan dan persamaan. Persamaan antara akhlak, etika dan moral terletak pada obyek, yakni sama-sama membahas baik-buruknya tingkah laku manusia. Sedangkan perbedaannya terletak pada parameternya. Kalau etika menggunakan parameter akal fikiran, moral menggunakan tolak ukur adat istiadat satu masyarakat atau kebudayaan tertentu. Sedangkan akhlak menggunakan parameter agama, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. sedangkan perbedaanya akhlak menilai perbuatan manusia dengan tolak ukur Qur’an dan Sunnah. Perbedaan secara khusus, moral lebih bersifat praktis, dan bersifat lokal, sedangkan sedangkan etika lebih bersifat universal dengan kata lain berlaku di setiap daerah bahkan di semua kebudayaan tertentu. Contohnya, mencuri, korupsi, memukul dan lainnya oleh pandangan etika menurut adat dan kebudayaan dimanapun dianggap tercela dan buruk.

III. Tujuan Akhlak Islam

Akhlaq Islam bukanlah semata-mata anjuran menuju perbaikan nilai kehidupan manusia didunia, tapi ia memberikan dampak bagi kehidupannya di akhirat. Seseorang yang berakhlaq baik tentunya akan mendapat ganjaran pahala, dan sebaliknya orang yang berakhlaq buruk pasti ia akan merasakan adzab Allah Swt yang sangat pedih. Seorang yang senantiasa mengucapkan kata-kata yang baik, misalnya, tentunya baik buat dirinya dan orang lain di dunia ini dan juga mendapatkan ganjaran pahala yang akan menambah berat timbangan amal sholehnya di hari akhirat kelak. Dan seorang pengumpat, pencaci, penghasud tentunya akan memberikan akibat buruk bagi dirinya dan orang lain didunia dan melicinkan jalannya untuk menikmati siksa Allah di neraka kelak.
Suka atau tidak, mau ataupun tidak mau, senang atau tidak, seorang muslim haruslah berakhlak yang baik dengan tuntunan yang telah dijelaskan dengan gamblang oleh Al-Qur’an maupun sunnah Nabi. Akhlak Islam tidak saja meliputi gerak langkah saja, namun hatipun harus berakhlak, fikikiranpun harus pula berakhlak.


Oleh: Kang Ackmanz/Akhlak Muslim on Facebook

No comments:

Post a Comment