January 22, 2010

Jangan Dekati Alkohol!!!


Anda suka menonton film kriminal? Seringkah Anda menyaksikan tokoh-tokoh dalam beberapa cerita film berperan sebagai tokoh pemabuk? Adegan-adegan tentang pemabuk di dalam film yang sering kita tonton menggambarkan seseorang yang berjalan di jalanan, berpakaian semrawut, mengoceh dengan kata-kata kasar yang tidak jelas dan terus berjalan.

Dalam dunia nyata, menggambarkan tokoh pemabuk sungguh tidak semudah dari apa yang kita saksikan di beberapa adegan film. Para alkoholik barangkali mungkin menyembunyikan kebiasaan minum mereka dari para teman dan keluarga mereka. Para pecandu alkohol mempunyai kebiasaan kronik yang sangat sukar disembuhkan. Para alkoholik ini tidak saja membuat diri mereka hancur tetapi juga dapat mempengaruhi keluarga dan lingkungan sekitar mereka. Mereka secara fisik tergantung pada alkohol. Mereka merasakan kebutuhan akan alkohol, sama halnya dengan kebutuhan akan makanan pada orang umumnya. Dan bila seorang pecandu alkohol mulai minum maka mereka tidak bisa menghentikannya.

Saat seorang alkoholik berupaya untuk berhenti atau coba mengurangi kebiasaan minumnya, maka tubuh mereka akan bereaksi dan mereka akan mengalami gejala penolakan seperti badan menjadi berkeringat, mual-mual, keadaan gemetar, khawatir, kecenderungan untuk menggigau (seperti berhalusinasi, keadaan bingung dan sebagainya) Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh National Epidemiologic Survey on Alkohol and Related Conditions (NESARC) selama periode 2001-2002 ditemukan bahwa terdapat sekitar 17 juta warga Amerika Serikat telah menjadi pecandu alkohol, dimana para pecandu tersebut berusia antara 18-44 tahun. Kondisi tersebut ternyata telah membebani anggaran negara tersebut.

Mengapa Seseorang Bisa Menjadi Seorang Alkoholik? Barangkali Anda dan mungkin juga rekan Anda kadang-kadang juga menenggak minuman beralkohol untuk kegiatan sosialisasi dimana Anda tidak samapai kecanduan. Mengapa hal ini bisa terjadi? sebagian orang bisa minum untuk kegiatan sosialisasi tetapi tidak menyebabkan mereka kecanduan sementara yang lainnya bisa kecanduan?

Ada beberapa alasan untuk menjelaskannya yaitu beberapa faktor seperti kombinasi genetis, fisiologis, psikologis dan faktor-faktor sosial. Gen barangkali menjadi suatu faktor penting sebagai pemicu bagi seseorang sehingga kecanduan alkohol. Suatu riset telah mengindikasikan bahwa anak-anak memiliki 4 kali kecenderungan menjadi alkoholik yang disebabkan oleh diri mereka sendiri, sementara statistik mencatat setengahnya disebabkan oleh faktor lingkungan, dan sebagian lagi disebabkan oleh faktor genetis. Para periset tengah bekerja untuk mencari tahu persis gen apa yang dapat meningkatkan resiko seseorang menjadi seorang alkoholik. Hal ini penting untuk diketahui sehingga dapat ditemukan formula bagaimana cara pengobatannya.

Secara fisiologis, alkohol merubah keseimbangan kimia di dalam otak yang mempengaruhi zat kimia yang terdapat pada bagian tengah otak seperti dopamine. Tubuh lama-kelamaan akan kecanduan menyimpan perasaan senang dan menghindari perasaan-perasaan negatif. Orang-orang yang menderita stres berat atau tengah mengalami masalah psikologis seperti perasaan minder dan depresi sangat potensial menjadi kecanduan alkohol.

Faktor-faktor sosial seperti teman sebaya (peer group), iklan dan lingkungan juga sangat besar peranannya yang membuat seseorang menjadi kecanduan alkohol. Anak-anak muda sering mulai minum karena dipengaruhi oleh teman-temannya. Iklan-iklan bir dan liquor di televisi cenderung menampilkan seolah-olah minum merupakan suatu hal yang glamour dan suatu kebiasaan yang menyenangkan.

Alkohol dan Efek-efeknya

Jika Anda pernah memperhatikan seseorang yang banyak minum, barangkali Anda bisa melihat beberapa perubahan penampilan dan perilaku pada orang tersebut. Alkohol direspon oleh tubuh secara bertahap yang memiliki kaitan dengan peningkatan kandungan alkohol di dalam darah atau BAC (Blood Alcohol Content).

Berikut beberapa efek yang disebabkan oleh kadar BAC pada tubuh seorang alkoholik.

A. Euforia (BAC = 0.03 to 0.12 persen)

1. Mereka menjadi lebih PD dan berani.
2. Kurang peduli.
3. Kelihatan kusut
4. Mereka tidak dapat member keputusan dengan baik terhadap situasi atau pilihan yang diberikan.
5. Mereka sulit bergerak dengan baik terutama saat menulis atau membuat tanda tangannya.

B. Kegembiraan (BAC = 0.09 s/d 0.25%)

1. Mengantuk
2. Mengalami kesulitan untuk memahami atau mengingat banyak hal (bahkan untuk peristiwa yang baru saja terjadi).
3. Mereka tidak secara cepat bereaksi terhadap situasi yang terjadi (Jika mereka menumpahkan air, mereka lebih cenderung memperhatikan saja).
4. Gerakan tubuhnya tidak terkoordinasi.
5. Mudah linglung.
6. Pandangan kabur.
7. Susah untuk mengecap, mendengar, berempati dan sebagainya.

C. Kebingungan (BAC = 0.18 s/d 0.30 persen)

1. Bingung dan tidak tahu dimana mereka berada atau tidak tahu tantang apa yang sedang mereka kerjakan.
2. Merasa pusing-pusing dan sempoyongan.
3. Gampang marah -- agresif, menarik diri dan sangat menyayangi.
4. Pandangan kabur.
5. Mengantuk
6. Mengulang pembicaraan
7. Gerakan tidak teratur (sulit menangkap benda yang dilemparkan kepada mereka).
8. Mereka kurang bisa merasakan nyeri.

D. Setengah pingsan (BAC= 0.25 s/d 0.4 persen)

1. Jarang bergerak
2. Tidak dapat merespon rangsangan.
3. Tidak dapat berdiri atau berjalan.
4. Muntah-muntah.
5. Hilang kesadaran

E. Koma (BAC = 0.35 s/d 0.50 persen)

1. Tidak sadar
2. Refleks menurun (contohnya retina mata mereka tidak bereaksi secara tepat terhadap perubahan dalam pencahayaan)
3. Merasa dingin (suhu tubuh rendah dibawah suhu tubuh normal).
4. Pernafasan melemah dan dangkal
5. Detak jantung pelan
6. Mereka bisa mati.

F. Kematian (Konsentrasi Alkohol Darah diatas 0.50 persen) : Biasanya berhenti bernafas dan tidak tertolong lagi.

Tekanan kehidupan yang kian hari kian menghimpit membuat orang-orang yang sempit pikirannya memilih alkohol sebagai suatu cara solusi pelarian. Nah, bagaimana dengan Anda? Sebaiknya berpikir seribu kali terlebih dahulu untuk mencobanya. Alkohol tidak akan dapat menyelesaikan persoalan. Alkohol hanya menjadi pelarian sesaat saja dan akhirnya malah menjerat Anda menuju kehancuran. Nauzzubillah Minzalik.

No comments:

Post a Comment