January 18, 2010
Jogging: Olahraga Praktis dan Murah Namun Menyehatkan
Apa kiat yang biasanya Anda lakukan agar senantiasa merasa bugar? Apakah Anda jenis orang yang suka bermalas-malasan di tempat tidur saat akhir pekan? Jika Anda jenis orang seperti itu, ada baiknya dari sekarang untuk mulai merubah pola hidup seperti itu. Jangan anggap sepele bila Anda kurang banyak bergerak. Menurut Prof dokter Amin Husni PAK (K), SpS (K) MSc, seorang Guru Besar Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, gerak melibatkan banyak sistem tubuh, serta proses elektrofisiologis dan biokimiawi yang akan mempengaruhi dan dipengaruhi kondisi tubuh dan kejiwaan seseorang. Setiap hari tubuh perlu bergerak dan jika tak dipenuhi, akan berdampak negatif yakni menurunnya kebugaran jasmani.
Kekurangan gerak juga dapat menimbulkan tulang keropos (osteoporosis). Karena itulah, bila seseorang kurang bergerak maka ia akan kehilangan keceriaan. Gangguan gerak dapat terjadi akibat kerusakan otot, tulang atau rangka, sendi dan syaraf. Penderita stroke, juga mengalami gangguan gerak karena berkurang atau menghilangnya kemampuan menggerakkan bagian atau ruas tubuh. Sedangkan para penderita Parkinson memiliki masalah gangguan gerak seperti gemetaran, kelambatan gerak, atau tuna gerak seperti wajah tanpa mimik, jarang berkedip, dan sebagainya. Meskipun seseorang bebas dari penyakit, belum tentu orang yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai orang yang memiliki kebugaran fisik.
Kebugaran fisik akan berpengaruh pada daya tahan jantung, daya tahan otot, kelenturan tubuh, komposisi tubuh, kecepatan gerak, kelincahan, keseimbangan, kecepatan reaksi, dan kemampuan koordinasi panca indra. Denyut nadi harus selalu dimonitor, agar tidak melebihi denyut yang diperbolehkan yaitu antara 72-87 % dari denyut maksimal. Denyut nadi maksimal per-menit adalah 220 – umur, misalnya orang yang berusia 40 tahun maka denyut maksimal adalah 180 per menit. Latihan fisik memiliki kaitan dengan berolahraga.
Olah raga berfungsi sebagai cara promotif; yaitu meningkatkan ketahanan fisik (physical endurance) agar tubuh tetap bugar, preventif; dapat mencegah berkembangnya penyakit karena tubuh kurang memiliki imunitas atau kekebalan dari berbagai faktor penyakit. Contohnya, bila terjadi perubahan cuaca saja, Anda gampang terserang demam dan sebagainya. Olah raga dapat mencegah dampak negatif dari hipokinesia (kurang gerak), memperlambat proses penuaan, memperlancar proses kelahiran pada wanita hamil. Selain itu, olah raga juga dapat berfungsi sebagai cara kuratif; yaitu dapat membantu proses penyembuhan pada penyakit-penyakit jantung koroner, penyakit kencing manis, rematik, asma bronchiale, keropos tulang, dan lain-lain.
Peredaran darah orang yang berolah raga lebih lancar, sehingga racun-racun yang menumpuk di tubuh dapat cepat dikeluarkan. Olah raga juga memiliki fungsi rehabilitatif; yang diperuntukkan bagi para penyandang cacat atau penderita penyakit myopathy, cerebral palsy atau kerusakan otak, tuna rungu, epilepsi, dan sebagainya. Para penderita penyakit-penyakit tersebut perlu menyesuaikan jenis olah raga yang sesuai dengan kondisi mereka. Apabila penyandang cacat ini tidak melakukan olah raga, maka cacatnya akan bertambah karena terjadi kekurangan gerak, otot menjadi lemah, sehingga mudah timbul berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, ginjal, saluran darah, dan lain-lain. Selain itu, olah raga bagi penyandang cacat juga sangat diperlukan untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa mereka tak mampu berbuat apa-apa. Masalahnya sekarang, olah raga apa yang dapat Anda lakukan? Olah raga tersebut bersifat praktis dimana Anda tidak merasakan kesulitan mencari tempat untuk melakukannya.
Seperti yang kita semua telah mengetahuinya, bahwa jogging merupakan olah raga yang paling praktis. Jogging yang dilakukan secara teratur akan memberikan banyak manfaat bagi kondisi fisik dan kesehatan lainnya seperti:
1. Membuat jantung kuat, dimana semakin memperlancar peredaran darah dan pernafasan; Mempercepat sistem pencernaan dan membantu Anda menyingkirkan masalah pencernaan;
2. Menetralkan depresi
3. Meningkatkan kapasitas untuk bekerja dan mengarahkan pada kehidupan yang aktif; 4. Jogging membantu Anda membakar lemak dan mengatasi kegemukan
5. Kalau Anda bermasalah dengan selera makan, jogging membantu Anda memperbaikinya
6. Jogging mengencangkan otot kaki, paha dan punggung
7. Membuat tidur lebih nyenyak. Selain itu, jogging juga dapat memberikan kesenangan secara fisik maupun mental.
Apabila jogging dilakukan dengan benar, Anda tidak akan merasakan kelelahan setelah menyelesaikan satu tur lebih dari yang pernah Anda lakukan sebelumnya. Otot Anda bakal merasa nyaman selama jogging dan setelahnya. Anda juga dapat merasakan semilir angin lembut yang bertiup di sekitar tubuh, mendengarkan suara burung berkicau, suara air yang mengalir, atau suara ombak di laut (jika dilakukan di pantai ). Selama jogging, Anda juga bakal merasa senang apalagi bila Anda melakukannya bersama dengan teman-teman Anda.
Hal-hal yang Perlu diperhatikan sebelum Berolahraga Jogging:
1. Pakaian dan Sepatu Pakaian yang Anda kenakan harus sesuai dengan udara saat itu. Saat udara hangat, celana pendek dan t-shirt cukup nyaman untuk dikenakan. Namun, jika Anda melewati rute yang jauh, gak ada salahnya untuk membawa pakaian ekstra di tas kecil, untuk berjaga-jaga jika udara jadi buruk. Pilih pakaian yang dapat memberikan ventilasi bagus, hindari yang penuh jahitan, bertepi tajam atau yang membungkus dengan ketat. Sedangkan untuk sepatu, kenakan yang lembut dan nyaman, tapi dengan bentuk yang pas dan cocok di kaki. Pilih yang alasnya dapat ditekuk dengan lentur dalam pergerakan kaki tapi cukup mendukung saat terhentak dengan tanah, sehingga tidak membuat Anda terpeleset.
2. Rute Dan Sesi Jogging Jogging dapat ditempuh dalam berbagai cara : Jarak yang panjang antara 2-20 km dalam kecepatan biasa; Jarak 3-6 km dalam kecepatan tinggi; Jogging dengan kecepatan sedang ditempuh dalam 4-8 km.
3. Cara Melakukan Sesi Jogging Sebaiknya bergerak dengan lambat dengan usaha kecil yang pertama dalam beberapa ratus meter untuk pemanasan otot terlebih dahulu. Lalu perlahan-lahan tambahkan kecepatan. Kalau Anda sudah melakukan setengah rute, Anda selanjutnya bisa berlari lebih cepat sesuai dengan kemampuan yang Anda miliki. Jika rute cukup panjang, Anda bisa mengambil dua atau tiga dorongan dengan kapasitas yang hampir penuh. Untuk jarak beberapa ratus meter terakhir, sebaiknya Anda mulai memperlambat gerakan lari Anda.
4. Peregangan Tubuh Setelah Beberapa Sesi Sangat disarankan untuk melakukan peregangan sebelum melakukan sesi jogging, yang bukan hanya pada otot kaki, tapi juga keseluruhan tubuh, lakukan selama 2 menit sebelumnya dan 3-4 menit setelahnya.
5. Waktu Jogging dan Frekuensinya Jika jogging hanya satu-satunya aktivitas olahraga yang dilakukan, maka jogging yang dilakukan setiap dua hari sekali merupakan ukuran ideal. Itu sudah cukup untuk memberikan seluruh keuntungan bagi kesehatan dan meningkatkan kondisi dan daya tahan tubuh Anda. Tapi jika mengkombinasikan jogging dengan olah raga lain, seminggu dua kali sudah cukup baik bagi kesehatan. Mungkin Anda merasa lapar saat akan melakukan jogging, tapi sebaiknya jangan melakukannya setelah makan. Anda bisa melakukannya kapanpun sepanjang hari, tapi lebih baiknya melakukannya di pagi hari sebelum Anda mulai melakukan rutinitas Anda. (nfr)
Diolah dari berbagai sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment