January 29, 2010

Radio Streaming: Terobosan Radio Menyikapi Perkembangan Teknologi


Seiring dengan penetrasi internet di dunia yang mulai mencapai angka 1 miliar pengguna (user), kebutuhan untuk mendapatkan layanan berbasis internet juga semakin meningkat. Data menunjukkan bahwa terdapat 80% pengguna internet memanfaatkannya untuk mengirimkan email, 60% menggunakan instant messaging (seperti Yahoo atau MSN Messenger) dan 55% mengunduh file. Kemudian 22% pengguna internet juga mulai menikmati video. Dunia perbankan juga memanfaatkannya dengan memperkuat jaringan ATM mereka layanan internet banking dan toko buku dilengkapi dengan layanan toko buku online. Hal yang sama juga terjadi di bidang media massa dan menjadi tantangan baru industri ini dalam mempertahankan loyalitas dan meningkatkan jumlah konsumen. Contohnya, media cetak, sekarang ini menghadapi persaingan baru dengan media portal yang dapat diakses secara fleksibel.

Industri media “konvensional” mulai berbenah dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. Salah satunya adalah industri radio. Dari data yang ada, tercatat 78 buah stasiun radio di seluruh Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi streaming (radio internet) ini. Dengan fasilitas teknologi tersebut, para pendengar radio dapat menikmati acara-acara radio melalui webcast, winamp, i-tunes atau win media player. Untuk menikmati winamp, para pendengar bisa langsung mengklik url atau meng-copy url serta menambah url di playlist mereka. Untuk menikmati fasilitas lainnya, para pendengar dapat mengunjungi web masing-masing. Sementara radio konvensional memiliki keterbatasan geografis. Siaran yang disajikan hanya dapat dinikmati dalam wilayah yang kecil, baik kecamatan maupun kabupaten/kotamadya. Ini berbeda dengan radio internet yang jangkauannya mengglobal. Namun, ada juga stasiun radio yang mengharuskan Anda meng-instal real player-nya terlebih dahulu. Lalu seperti apakah sebenarnya teknologi streaming itu?

Ada dua macam subkategori streaming, yaitu on-demand stream dan webcast stream. On-demand stream dikontrol oleh klien sedangkan webcast stream dikontrol oleh server. On-demand stream diaktifkan oleh permintaan user dan bisa dipresentasikan kapan saja sesuai dengan perintah klien dan konten disimpan di dalam server. Secara sederhana, on-demand stream dimisalkan seperti melihat video kaset, kita dapat melakukan fast-forward, rewind, maupun pause terhadap proses presentasi. Pada webcast stream, klien hanya dapat menentukan kapan memulai dan mengakhiri suatu konten.

Jika webcast adalah suatu peristiwa yang bersifat langsung, pengguna harus melakukan hubungan pada server webcast stream untuk melihat konten sesuai jadwal yang telah ditentukan. Proses ini dapat dimisalkan seperti kita menonton televisi atau mendengarkan radio. Untuk kedua hal ini, baik stasiun tv ataupun stasiun radio menjadi pihak yang mengatur konten presentasinya. (nfr) Sumber: katahati@blogspot.com bayush@shvoong.com RomiSatriaWahono.net

No comments:

Post a Comment