January 12, 2010

Sandwich: Menu Sarapan Praktis Tapi Sarat Gizi



Anda termasuk orang yang sibuk sehingga untuk sarapan pun Anda sering melewatkannya? atau mungkin Anda adalah orang yang bersikap praktis saja sehingga sarapan pagi anda tidak lain hanyalah sepotong roti dengan selai mentega, strawberry dan sebagainya saja.

Sarapan itu perlu lho! dan sarapan itu hendaknya makanan yang kaya akan gizi dan vitamin sehingga vitalitas dan kesehatan Anda dapat terjaga. Bagi masyarakat Barat, walaupun hanya menyantap roti setiap paginya tetapi bukan berarti gizi mereka berkurang. Kebanyakan mereka menyantap hidangan roti yang berisi berbagai variasi kandungan makanan lain seperti sayuran, ayam, daging, keju dan diberi bumbu atau saus sehingga rasanya menjadi lebih enak.

Berbagai jenis roti bisa digunakan sebagai sandwich dan bergantung pada isi, dimana permukaan roti biasanya dioles sedikit mayones, mentega atau minyak zaitun untuk merekat dan menambah aroma. Mungkin sebagian Anda juga menggemari roti isi yang terkenal sebagai sandwich ini.

Asal-Usul Sandwich Konon, adalah Hiller The Elder, seorang Yahudi yang hidup tahun 1 SM yang pertama kali membuat sandwich dan barangkali ia juga tidak menyangka bahwa roti kegemarannya ini demikian luas digandrungi seantero dunia. Dulu ia kerap membawa roti lapis berisi cacahan kacang, apel dan anggur sebagai bekal perjalanannya. Ada juga cerita lain yang menyebutkan bagaimana terciptanya roti lapis ini disebut sebagai sandwich. Menurut cerita itu, nama tersebut diambil dari Earl of Montagu dari Sandwich, Inggris. Earl keempat ini sangat gemar bermain judi. Ia bahkan tak mau meninggalkan meja judinya untuk bersantap sekalipun. Karena itu, koki istananya menyiapkan roti lapis yang mudah dipegang sekalipun sambil berjudi. Bagaimana Roti Isi ini bisa Go-International ? Roti lapis ini kemudian menembus benua Amerika setelah Elizabeth Leslie menulis resep Ham Sandwich dalam buku Directory for Cookery pada tahun 1840-an.

Pada tahun 1900-an, sandwich makin melebarkan sayapnya hingga ke Asia. Tentu saja dalam kurun waktu itu resep sandwich sudah mengalami akulturasi dengan lidah penduduk aslinya. Variasi Sandwich Seperti juga manusia yang memiliki nama, sandwich pun demikian. Nama sebutan sandwich bergantung pada isi yang dijepit oleh potongan roti, sehingga ada yang kita kenal dengan nama egg sandwich (sandwich isi selada telur), peanut butter and jelly sandwich (sandwich isi selai kacang dan jelly), bacon and cheese sandwich (sandwich isi bacon dan keju), dan BLT sandwich (sandwich isi bacon, lettuce dan tomat).

Sandwich biasanya merupakan makanan dingin walaupun ada juga sandwich yang dinikmati hangat-hangat seperti grilled cheese (roti bakar isi keju). Sandwich umumnya menggunakan potongan roti tawar, tetapi sandwich di Amerika Serikat banyak menggunakan berbagai jenis roti seperti bread roll dan focaccia. Sub atau submarine sandwich seperti dijual di restoran siap saji subway dan hamburger juga disebut sandwich walaupun tidak menggunakan potongan roti tawar.

Di Negara-negara Skandinavia ada makanan yang disebut open sandwich yang hanya menggunakan sepotong roti. Daging, ikan, atau keju diletakkan begitu saja di atas sepotong roti. Model sandwich dengan sepotong roti juga dikenal di Rusia sebagai buterbrod(бутерброд). Di Inggris, butty (bentuk jamak: butties) dan sarny (bentuk jamak: sarnies) adalah sebutan untuk sandwich dalam bahasa slang. Sandwich dengan isi bacon dan mentega (butter) disebut butty walaupun ada butty yang menggunakan mayones dan bukan mentega. Sandwich berisi kentang goreng disebut chip butty.

Di Skotlandia, sandwich disebut pieces. Dalam perkembangannya, sandwich sekarang tidak hanya dijadikan sebagai makanan sarapan pagi tetapi juga santapan siang dan makan malam. Jadi walaupun berbentuk roti bukan berarti makanan ini tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan perut orang Indonesia umumnya yang kalau makan harus dengan nasi karena sudah menjadi kebiasaan. Yang pasti, sandwich sangat praktis baik dalam membuat hingga menyantapnya. Bagaimana dengan Anda yang belum terbiasa? Tertarik untuk mencoba untuk membiasakannya? (nfr) Diolah dari berbagai sumber

1 comment:

  1. terima kasih atas inspirasinya! Betul sekali, makanan lezat serta sehat memang sangat penting, akan tetapi memasak dengan alat masak yang tepat juga sama pentingnya.
    regards,



    Oxone

    ReplyDelete